HUKUM  

Kunjungan Wapres Swiss ke KPBS Pangalengan: Manajer Bantah Isu Bantuan!

Kunjungan Wakil Presiden Swiss, Guy Parmelin, ke Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan pada 2 Oktober 2025 lalu menyita perhatian publik. Di tengah euforia penyambutan, muncul kabar bahwa Swiss memberikan bantuan dana sebesar Rp 80 miliar untuk mendukung pengembangan koperasi ini. Namun, isu tersebut langsung dibantah oleh Dudu, Manajer KPBS Pangalengan, dalam wawancara bersama media pada Jumat, 3 Oktober 2025.

“Kegiatan kunjungan ini, dari sisi KPBS, hanya bersifat seremonial dan studi banding saja. Tidak benar ada bantuan sebesar Rp 80 miliar seperti yang banyak dibicarakan,” tegas Dudu di kantor KPBS, Pangalengan.

Pertanyaan Media yang Tak Terjawab

Dalam kesempatan itu, tim Media Center Pangalengan berusaha mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis. Langkah ini dilakukan karena awak media menghormati arahan Kapolsek agar tidak masuk ke lokasi acara demi menjaga ketertiban.

Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain:

  1. Bagaimana tanggapan KPBS terhadap kunjungan Wapres Swiss dan interaksi dengan para peternak?
  2. Apa harapan manajemen KPBS agar kunjungan ini membawa dampak nyata bagi anggota koperasi?
  3. Peluang kerja sama strategis apa yang paling mungkin dijalin dengan pihak Swiss?
  4. Langkah apa yang dilakukan KPBS agar manfaat kunjungan dirasakan langsung oleh peternak dan masyarakat Pangalengan?
  5. Pesan apa yang ingin disampaikan kepada generasi muda untuk berkontribusi dalam pengembangan peternakan modern?

Sayangnya, dari kelima pertanyaan itu tidak mendapat jawaban jelas. Dudu hanya menekankan kembali bahwa kunjungan bersifat seremonial dan studi banding.

Tim media juga telah mencoba melakukan konfirmasi lebih lanjut kepada pihak Humas KPBS melalui pesan WhatsApp, namun hingga berita ini ditayangkan, tidak ada respons yang diberikan.

Latar Belakang Kunjungan

Mengutip situs ilo.org, kunjungan Parmelin menyoroti kerja sama antara Kantor Perwakilan ILO Indonesia dan Timor-Leste dengan KPBS Pangalengan melalui program Promise II Impact. Proyek ini didanai Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) dan berfokus pada digitalisasi koperasi serta peningkatan akses keuangan di sektor peternakan susu.

Baca Juga  Setda Garut Imbau Warga Meriahkan HUT ke-79 RI dengan Kreativitas dan Tradisi Daerah

Langkah tersebut sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri yang saat ini masih jauh dari kebutuhan nasional.

Pesan Wapres Swiss

Dalam pidatonya, Parmelin menyampaikan pesan yang kuat tentang semangat kemitraan:

“Swiss senang bisa mendampingi Indonesia dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inovatif. Apa yang saya lihat di Pangalengan menunjukkan bahwa solusi digital, jika disesuaikan dengan kebutuhan setempat, bisa memberdayakan petani, meningkatkan efisiensi, dan membuka akses keuangan. Ini tentang kemitraan sesungguhnya – menggabungkan semangat Indonesia dengan keahlian Swiss untuk mendorong pertumbuhan inklusif dan ekonomi berkelanjutan.”

Transformasi Digital di Peternakan Sapi Perah

Program susu digital yang dipamerkan di KPBS akan diperluas ke tiga koperasi di Jawa Timur, melanjutkan kesuksesan proyek percontohan di Pangalengan.

Simrin Singh, Direktur ILO untuk Indonesia, menekankan bahwa teknologi digital bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga menciptakan peluang kerja layak dan memperkuat posisi peternak di pasar.

Harapan di Balik Seremonial

Meski kunjungan ini terkesan mewah dan penuh simbol, banyak warga berharap agar momentum ini tidak berhenti pada seremoni belaka. Ketika isu dana Rp 80 miliar terbantahkan, masyarakat menanti jawaban konkret:

bagaimana digitalisasi bisa langsung dirasakan oleh peternak kecil,

bagaimana koperasi bisa lebih transparan,

dan bagaimana generasi muda bisa ikut serta dalam mengembangkan pertanian serta peternakan modern.

Tanpa itu, kunjungan pejabat asing hanya akan menjadi catatan seremonial yang indah di atas kertas, namun jauh dari denyut nadi kehidupan peternak di Pangalengan.

Kesimpulan

Kunjungan Wapres Swiss ke KPBS memang membuka harapan baru, terutama terkait digitalisasi sektor peternakan. Namun, kritik yang muncul juga wajar: publik butuh kejelasan, bukan sekadar seremoni.

Baca Juga  Oknum Dirut BPR KR Indramayu Tersangka Baru Korupsi Rp34 Milyar, dan Modus Topengan Kredit Macet Rp230 Milyar

Kini, bola ada di tangan KPBS: apakah kunjungan ini akan menjadi awal perubahan nyata bagi para peternak, atau hanya sekadar panggung diplomasi yang hilang ditelan waktu,”Liputan:
Tim Media Center Pangalengan“.

Sumber: Dudu Manager KPBS

Pewarta : Red
Uploader : Admin 1
Copyright © KONTEN 88 (03/10//2025)

Tinggalkan Balasan