Garut || www.bkrinews.or.id, MA Al-Ashdariyah melaksanakan kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS) Gasal Tahun Ajaran 2024/2025 berbasis kertas pada Senin, 25 November – 03 Desember 2024.
Sesuai dengan kalender pendidikan madrasah pada rentang waktu 18 November sampai 07 Desember 2024. Kegiatan diikuti oleh siswa 291 orang, yang meliputi Kelas X teridi 203 orang, Kelas XI sekitar 102 orang serta XII sekitar 86 orang di Madrasah Aliyah Al- Ashdariyah secara serentak.
Penilaian Akhir Semester (PAS) Gasal merupakan salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan oleh satuan pendidikan dengan tujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik pada semua kompetensi dasar yang telah dijalani selama enam bulan (satu semester).
Era saat ini, seiring laju teknologi yang semakin pesat, cukup banyak satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran berbasis digital termasuk Madrasah Aliyah Al-Ashdariyah pada Penilaian Akhir Tahun (PAT) semeter di tahun ajaran 2023/2024 menggunakan kegiatan berbasis android dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi semester.
Namun, ada hal yang berbeda di Madradah Aliyah Al-Ashdariyah pada tahun ini, Pelaksanaan PAS di madrasah lebih memilih dilakukan berbasis kertas. Mengapa berbasis kertas? Ahmad Abdul Malik, S.Pd. M.Pd Selaku ketua Pelaksana Panitia (PAS) menyebutkan alasan utama PAS Gasal berbasis kertas:
Pertama, karena Madrasah Aliyah Al-Ashdariyah dalam tata tertib tercantum larangan tidak boleh membawa handphone ketika kegiatan pembelajaran, kecuali ada guru yang memerlukan handphone sebagai media untuk digunakan pembelajaran, satu hari sebelum pelaksanaan KBM guru yang bersangkutan harus ada komunikasi dan izin kepada pihak sekolah untuk menggunakan handphone di sekolah. Kedua, kondisi wilayah dan cuaca yang sering hujan sehingga aliran listrik banyak terputus akan mengakibatkan terganggu dan tidak efektif terselenggaranya berbasis android.
Dalam pelaksanaannya berbasis android dan kertas ada sisi kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, yang paling memungkinkan untuk saat ini maka PAS dilaksanakan berbasis kertas.
Di sisi lain, tes berbasis kertas memiliki kelebihan seperti keterbacaan, kemampuan multi tugas, resolusi, dan keamanan.
Tes berbasis kertas lebih mudah dibaca daripada tes berbasis komputer, terutama bagi siswa yang memiliki kesulitan membaca di layar. Selain itu, tes berbasis kertas memungkinkan siswa untuk membuat anotasi, menggambar, atau memberi tanda di sekitar jawaban mereka.
Menurutnya, ujian ini diselenggarakan dengan memakai Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) dengan tingkat kesulitan soal sulit, sedang, dan mudah.
“Soal HOTS adalah model evaluasi pendidikan untuk menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi. Soal HOTS akan mengasah logika, pola pikir kritis, dan kreativitas siswa,” jelasnya.
Jadi ujian PAS ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana penguasaan dan pencapaian siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari selama satu semester. Ia menambahkan, PAS ini dilaksanakan menggunakan Ujian Semester Berbasis Kertas.
Hal tersebut dibenarkan oleh kepala madrasah, Bapak Sadad Saegul Rohman, S.Pd., “Setelah mempertimbangkan kondisi di Madrasah Aliyah Al-Ashdariyah siswanya ada juga dari santri pondok pesantren yang melarang siswa membawa handphone ke madrasah saat ini untuk kegiatan PAS yang paling memungkinkan berbasis kertas meski dari segi biaya tentu lebih besar pengeluarannya”, ungkap Sadad Saepul Rohman, kepala madrasah.
Pelaksanaan hari pertama PAS berjalan lancar dan tertib semua
terkordinir dengan baik.
semoga tetap berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana.
Pewarta : Pendi, S.Pd
Uploader : Admin 1
Copyright © KONTEN 88 (25/11//2024)