Satgas Pangan Polri Diminta Tokoh Masyarakat, Ungkap Mafia Penyelewengan Pendistribusian Pupuk Bersubsidi Jenis UREA & POSKHA

Garut || www.bkrinews.or.id, Satgas Pangan Polri diminta Tokoh Masyarakat Setempat “ungkap sejumlah mafia penyimpanan pendistribusian pupuk bersubsidi jenis UREA dan POSKHA, digarut selatan, yang diantaranya di Desa Cisewu , Nyalindung dan Desa Sukajaya Kecamatan Cisewu, diduga dijadikan ajang bisnis, Pendistribusian Pupuk Bersubsidi tidak tepat sasaran, Jum’at (26/04/2024).

“Pemerintah sudah menggelontorkan subsidi pupuk luar biasa untuk mendorong produksi pangan kita supaya naik. Tapi ternyata banyak handicap (rintangan) juga di sana. Adanya penyimpangan subsidi, Anggota Kelompok Tani keluhkan soal pendistribusian Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Cisewu tidak tepat sasaran.

Seharusnya Dengan Adanya Pendistribusian Pupuk Bersubsidi bisa bergeser Meningkatnya Produksi Padi, Ternyata Ditemukan Dilapangan Pupuk Tersebut Diduga Diselewengkan Untuk Kepentingan Pihak Tertentu

Hal itu diungkapkan oleh Penjual Pupuk Bersubsidi di Desa Cisewu diduga Kios Bodong, insial (AS) saat dimintai keterangan ditokonya pada hari Jum’at 26 April 2024 13:30 WIB, membenarkan bahwa Saya bukan Kios Resmi tapi berkaitan dengan Pupuk Bersubsidi jenis UREA dan POSKHA tersebut saya hanya ketitipan milik pengusaha Insial (GN) dari Kec. Bungbulang Kab. Garut.

Saya hanya menjual sesuai instruksi dari pemilik Pupuk dengan harga Rp.145.000/ Karung Pupuk Jenis UREA dan Rp.150.000/Karung Jenis POSKHA, karena biaya ongkos kirimnya besar, adapun berkaitan dengan Standar Prosedur (SOP) pendistribusian Pupuk (AS) mempersilahkan kepada yang bersangkutan sebagai penanggung jawab apa lagi kaitan dengan AOP itu bukan rana saya, karena saya hanya sebatas penyalur,”Ujar AS.

Ditempat Terpisah Kooditanor Wilayah (KORWIL) Dinas Pertanian Kecamatan Cisewu, Odin Supiadin, SP saat di konfirmasi diruangan kerjanya menanggapinya bahwa, belum ada laporan berkaitan pendistribusian Pupuk Bersubsidi tidak tepat sasaran apa lagi kisruhnya di masyarakat akibat kekurangan pasokan Pupuk Bersubsidi tersebut terutama bagi Kelompok Tani

Adapun seperti keluhan warga yang datang ke Kios ditolak karena tidak Online kemungkinan besar ada perbedaan nama atau nik misal di KTP nama Iman ternyata di KK namanya Rohiman”Ungkap Korwil.

Baca Juga  Ikuti Seleksi Capim KPK 2024-2029, Eks Kapolda Lampung Ike Edwin Soroti Pentingnya Pengawasan Korupsi

Ketika disinggung soal adanya dugaan penyelewengan pendistribusian Pupuk Bersubsidi Jenis UREA dan POSKHA di tiga Desa selain pendistribusian melaui Kis tidak resmi dan harga melambung sangat tinggi,”Korwil pun berkilah) dan mungkin saja ada tapi di Kios yang baru,”Ungkapnya.

Kalau memang informasi yang rekan-rekan media benar adanya pelanggaran tidak sesuai Standar Prosedur (SOP) maka kami tidak akan segan segan permasalahan ini akan di bawa ke Aparat Penegak Hukum (APH),”Tegasnya. (Red)

Sementara pihak “FORKOFIM” Cisewu belum bisa dimintai tanggapannya.

Tinggalkan Balasan