KJRI Sydney Terus Tingkatkan Pelindungan WNI Korban KDRT

Australia || www.bkrinews.or.id/, Terimakasih untuk Ibu Amy selaku social worker probono.  Semoga kasus ini bisa menjadi contoh untuk memberi motivasi kepada para korban DVO di Australia,” ujar ibu yang memiliki empat anak yang berdomisili Sunshine Coast ini.

Amy juga mengatakan bahwa Rini dinyatakan bebas tanpa syarat atas tuduhan KDRT terhadap suaminya, karena suaminya tidak bisa melampirkan bukti dan takut akan konsekuensi hukumnya sehingga mencabut segala tuduhannya. “Puji Syukur setelah berstrategi banyak dengan penasehat hukum, akhirnya pihak penuduh give up” ujar CEO CUKUP Foundation ini.

Berdasarkan data KJRI, pada 2022 diperkirakan jumlah WNI di wilyah kerja KJRI mencapai 45.000 jiwa. Angka itu lebih dari setengah jumlah WNI di Australia yang pada 2021 diperkirakan mencapai 78.095 orang.

Sehubungan dengan adanya aturan Privacy Act 1988 yang melindungi informasi khususnya terkait informasi individu di Australia prediksi jumlah WNI menjadi tantangan dalam rangka pelindungan WNI khususnya terkait kasus KDRT. Sampai dengan Triwulan ke-2, Tahun 2023, KJRI mencatat sebanyak 8 kasus KDRT sedangkan untuk tahun 2022 tercatat sebanyak 11 kasus dan 2021 (9 kasus), 2020( 8 kasus). 

Salah satu organisasi yang kerap membantu keluarga korban KDRT di Australia adalah Full Stop Australia (FSA). FSA melaporkan peningkatan jumlah kasus KDRT di Australia juga merupakan dampak dari Pandemi Covid-19. Chief Executive FSA, Hayley Foster mengatakan, frekuensi dan tingkat keparahan KDRT meningkat selama pandemi Covid-19.

Hayley Foster pada seminar 8 Maret 2023 lalu mengatakan bahwa kejahatan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah kejahatan serius yang meningkat cepat dan semakin banyak korban meminta bantuan. Diutarakannya, kejahatan KDRT telah meningkat lebih dari 110% dalam 25 tahun terakhir, dan tidak terlihat tanda-tanda penurunan.

Baca Juga  Ayam Laga Menjadi Tangguh, Agresif dan Bertenaga

Berdasarkan penelitian bahwa satu dari lima wanita dan satu dari 20 pria di atas usia 15 tahun melaporkan pernah mengalami kekerasan seksual di Australia, dan pada tahun 2022, terjadi peningkatan 13 persen dalam kekerasan seksual terkait kekerasan keluarga dan rumah tangga.

Australian Institute of Health and Welfare (AIHW) melaporkan bahwa 1 dari 6 perempuan di Australia pernah mengalami kekerasan dari pasangannya. Dilaporkan juga bahwa 46% dari responden perempuan yang mengalami kekerasan dari pasangannya tidak pernah mencari konsultasi, bantuan, atau dukungan. Selain itu, 8 dari 10 perempuan tidak pernah melaporkan tindak kekerasan yang dialami kepada polisi

Tinggalkan Balasan