Pemkab Garut, Jawa Barat, persiapan menbangun 3 Kepala Keluarga di Desa Panggalih, Kecamatan Cisewu, korban bencana pergerakan tanah beberapa bulan yang lalu.
Saat ini 3 kepala keluarga terpaksa sebagian mengungsi di Cijolang Desa Cikarang dan sebagian masih di Desa Panggalih, guna mengantisipasi bencana susulan yang dapat mengancam keselamatan.
Kasi PMD Cisewu, OJAT Karnujat, S.Pd, saat di konfirmasi di ruangan Kades Panggalih Rabu, 3 Mei 2023, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, agar secepatnya ditindaklanjuti, “ungkapnya” di ruangan Kades, Desa Panggalih, guna meringankan beban korban bencana pergerakan tanah.
“Tercatat tiga rumah warga ambruk rusak akibat pergerakan tanah yang nyaris bersamaan terjadi. Pada Tanggal 14 April 2022 hari Jum’at pkl 14:39 WIB, dari 3 kepala keluarga terdiri dari 15 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat aman guna menghindari bencana alam susulan,” katanya.
Wahyu menuturkan bahwa pada hari ini akan ada pihak Dinas Terkait dari Ferkim Garut, rencananya ada verifikasi 3 rumah warga di kampung Kembur Awi RT/RW 004/001, terutama di bagian lantai dan dinding, sehingga pihaknya bersama Pemkab Garut dan Pemerintah Desa Panggalih akan merealisasikan rumah warga tersebut.
“Sudah disepakati untuk dibangun kembali di tanah milik warga masing-masing, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Kampung Lembur Awi yang akan direlokasi/diperbaiki. Harapan kami dapat segera dilakukan karena akibat pergerakan tanah,” katanya.
pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Cisewu, yang mengancam 3 rumah warga akan segera dicarikan solusi-nya termasuk persiapan dibangun yang sudah diajukan pihak desa melalui kecamatan. Sementara pihak Dinas Terkait baik UPT maupun Ferkim belum bisa dimintai tanggapan karena masih diperjalanan menuju Cisewu, guna tinjau warga yang terkena korban bencana, Wahyu Kepala Desa Panggalih mengatakan kepada Jurnalis Media Online bkrinews.or.id/
“Kami sudah instruksikan dinas terkait dan BPBD Garut, untuk meninjau langsung ke lokasi, kalau sudah ada kesepakatan kita akan segera dibangun 3 kepala keluarga di tanah milik warga yang sudah tersedia,” katanya.
Warga korban pergerakan tanah di Kampung Lembur Awi, berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak di tempat yang baru atau di tempat yang sama karena tiga kepala keluarga ambruk rumahnya, rusak berat.
Kami tidak berani mengisi rumah karena pergerakan tanah semakin meluas dan dalam. Kalau memang direlokasi kami siap asal tidak jauh dari perkampungan yang lama. Untuk saat ini, kami menumpang di rumah sanak saudara yang aman dari bencana pergerakan tanah,” kata seorang warga Kampung Lembur Awi. (R. UGT)